Home » » POSESIF dan Sifatnya

POSESIF dan Sifatnya

Written By Endri Wijanarko on Senin, 10 Desember 2012 | 15:24



Orang yang posesif adalah orang yang haus. Istilah posesif itu sendiri berasal dari kata kerja, "to possess", yang berarti memiliki. Jadi, orang yang posesif adalah orang yang "memiliki" atau lebih tepat lagi, menguasai orang lain.
Jika kita adalah orang yang posesif, kita akan menuntut pasangan kita untuk selalu memberitahukan keberadaannya. Kita akan mengharuskannya meminta izin terlebih dahulu sebelum ia memotong rambutnya dan sudah tentu, kita akan marah bila model rambutnya ternyata berlainan dengan model yang kita setujui. Kita mewajibkannya untuk tunduk dan memberi pengakuan bahwa kita adalah orang yang paling penting dalam hidupnya. Kita haus akan pengabdiannya dan segala sesuatu yang ia berikan kepada kita.
Jika kita adalah orang yang posesif, kita akan menolak bila dijuluki posesif. Kita lebih suka disebut peduli atau sayang. Kita berlogika, jika tidak sayang, sudah tentu kita tidak akan terlibat dalam kehidupannya, apalagi mencampuri urusannya. Permintaan- permintaan kita adalah wujud kasih kepadanya dan seharusnyalah ia menghargai kepedulian yang besar itu. Acapkali kita merasa tertolak dengan sikap orang yang menolak "perhatian" kita dan ini membuat kita marah. Kita tidak dapat (atau, tidak mau) memahami mengapa orang tidak berkenan menerima perhatian kita.
Sebenarnya masalah posesif adalah masalah kebutuhan. Kita membutuhkan keamanan yang besar, begitu besarnya sehingga segala tindak tanduk orang yang tidak sesuai dengan harapan kita sangatlah mencemaskan. Rasa aman barulah muncul bila orang mematuhi permintaan kita tanpa ragu sebab ini membuktikan pengabdiannya yang total. Bagi kita, lebih baik tidak bersamanya sama sekali daripada bersamanya namun harus direpotkan oleh kehendaknya yang berbeda dari keinginan kita.
Kita yang posesif menyimpan ketakutan yang besar, kita takut ditinggalkan, takut diabaikan, takut tidak berarti dalam hidupnya, dan takut kehilangan kendali atas kehidupan kita. Daripada hidup dalam kecemasan terus menerus, kita pun mengatur-atur kehidupan orang agar seturut dengan rancangan hidup kita. Kita berupaya memasukkan orang ke dalam skema kehidupan kita dan sudah tentu, tidak pernah sekalipun kita mempertimbangkan untuk masuk ke dalam skema kehidupannya.
Musuh utama kita yang posesif adalah kemandirian. Kita lebih suka mengidentikkan kemandirian dengan pemberontakan. Bagi kita, orang yang tidak lagi mendengarkan dan menuruti kehendak kita sama dengan pemberontak dan naluri alamiah kita menghadapi pemberontakan adalah menumpasnya dengan segala cara. Namun jika kita gagal menumpasnya, langkah penghabisan adalah membuangnya tanpa penyesalan sedikit pun.
If you want to download it please write a comment below | Thanks (Eng)
Jika Anda ingin mendownloadnya silahkan tulis komentar di bawah ini | Makasih (Indo)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

ads

Translate

Pengikut

 
Support : To Top | To Top | To Top
Copyright © 2013. Endri Wijanarko - All Rights Reserved
FRIENDZ Siaeerdy My Facebook Endri Wijanarko
Proudly powered by Blogger